Seperti lagunya Ebiet G Ade dibawah ini...
Cintaku Kandas di Rerumputan
Aku mulai resah menunggu engkau datang
Berpita jingga, sepatu hitam
Kau bawa cinta yang kupesan ho...
Aku mulai ragu dengan keberanianku
Berapa cinta kau tawarkan?
Berapa banyak yang kau minta? Ha
Aku merasa terjebak dalam lingkaran membiusku
namun dorongan jiwa tak sanggup kutahan
Iblis manakah yang merasuk
aku memilih cara ini?
Mungkin karena 'ku merasa tak punya apa-apa
Dan ketika engkau datang
aku pejamkan mataku
Samar kudengar suaramu lembut memanggil namaku
Seketika sukmaku melambung
Kuputuskan untuk berlari menghindarimu sejauh mungkin
Cintaku kandas di rerumputan
ho ho ho ho ho ho ho ho ho
du du du du du du du du du
du du du du du du ho ho ho ho
du du du du du du du du du du du du du du du
Aku mulai sadar cinta tak mungkin kukejar
Akan kutunggu, harus kutunggu
sampai saatnya giliranku
Dan ketika engkau datang
aku pejamkan mataku
Samar kudengar suaramu lembut memanggil namaku
Seketika sukmaku melambung
Kuputuskan untuk berlari menghindarimu sejauh mungkin
Cintaku kandas di rerumputan
ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Saya doakan semoga saudaraku yang mengalami penolakan,
akan menemukan calon pasangan lain yang lebih baik dari yang menolak tersebut
Bagaimana rasanya bila kalimat di atas dialami oleh Anda? Bisa saja langit terasa runtuh, hati
berkeping-keping. Sang pujaan hati yang kita harapkan menjadi teman setia dalam
mengarungi perjalanan hidup menampik lamaran kita. Segala asa yang pernah coba
ditambatkan akhirnya karam. Cinta suci akhirnya bertepuk sebelah tangan.
Begitulah drama kehidupan menuju mahligai pelaminan memang berliku. Ada
yang menjalaninya dengan smooth, amat mulus, tapi ada yang
berliku penuh onak duri, bahkan ada yang pupus ditengah perjalanan karena
cintanya tak bertaut dalam mahligai pernikahan.
Ini bukan saja dialami oleh para muda, kaum mudi-pun bisa mengalaminya.
Bedanya, para pemuda mengalami secara langsung karena posisi mereka sebagai
subyek/pelaku aktif dalam proses melamar. Sehingga getirnya kegagalan cinta,
seandainya memang terasa getir- langsung terasa. Sedangkan kaum mudi perasaanya
lebih aman tersembunyi karena mereka umumnya berposisi pasif, menunggu lamaran.
Tapi manakala sang arjuna yang didamba memilih berlabuh dihati yang lain
kekecewaan juga merebak dihati mereka.
Siapapun berhak kecewa manakala keinginan dan cita-citanya tidak tercapai.
Perasaan kecewa adalah bagian dari naluri
yang diciptakan Alloh pada manusia. Manusia bukan onggokan daging dan
tulang belulang. Ia juga bukan robot yang bergerak tanpa perasaan, tapi manusia
memiliki emosi jiwa. Ia bisa bergembira tapi juga bisa kecewa.
Emosi negatif, seperti perasaan kecewa akibat tertolak, bukannya tanpa
hikmah. Kesedihan akan memperhalus perasaan manusia, bahkan akan meningkatkan
kepekaannya pada sesama. Bila dikelola dengan baik maka akan semakin matanglah
emosi yang terbentuk. Tidak meledak-ledak lalu lenyap seketika. Ia akan siap
untuk kesempatan berikutnya; kecewa ataupun bergembira. Jadi mengapa tidak
bersyukur manakala kita ternyata bisa kecewa? Karena berarti kita adalah manusia
seutuhnya.
Kegagalan meraih cinta juga bukan pertanda bencana. Tapi akan memberikan
pelajaran berharga pada manusia. Seorang filsuf bernama John Charles mengatakan
: Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berfikir
gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan
dan tak penah memikirkannya.
Karenanya kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru awal dari
segala-galanya. Ambillah pelajaran dari sebuah kegagalan lalu buatlah perbaikan
diri. Tentu saja itu dengan tetap mengimani qodar Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar