Translate

26/04/14

Pengalaman pribadi ttg nemui Jodoh (2)


Berikut ini penuturan P Taufik Bakso 'empal' sapi..tentang pengalaman beliau menemukan Jodohnya....

Saya dulu sewaktu bujang punya usaha yg InsyaAlloh hasilnya lebih dari cukup, kurang lebih 15 sd 20 jt perbulan. (2000 – 2004).  Tetapi saya tidak pernah bisa ‘nyelengin’ (red; menabung).  Hidup saya setiap hari selalu gelisah terutama malam hari…”kayak hidup tiada arti”. Rumah belum punya alias masih numpang ortu.

Saya selalu ingat nasehat P Kyai: “ Ora ono ceritane Joko Sugih…Golek’o Rejeki Kelawan Nikah..” 

Akhirnya saya berdoa pd Alloh minta istri yg cantik dan faham agamanya.  Meskipun ada bayang2 dihati: ….nanti setelah nikah apa usaha saya tetep lancer? Kalau ya…. tidak masalah, tapi kalau tidak…nanti bagaimana..? makan apa anak istri saya..?  Sampai saya berangan-angan, nanti kalau sudah nikah…jangan punya anak dulu sebelum punya rumah.

Tetapi saya ingat dalil yg disampaikan oleh seorang penasehat/mubalegh yg artinya begini: ..”setiap anak itu sudah ada rejekinya..”. “ Rejeki Alloh yg ngatur…syukuri pemberianNya”

Alhamdulillah…mungkin berkat kesabaran dan doa-doa saya pd waktu ‘melancarkan’ temen yg mau cari jodoh…saya carikan.

Singkat cerita…sudah dapat alias sudah pasti (90%) jodohnya…dilalah Alloh meng-qodar lain…entah karena apa, teman saya ini membatalkan pernikahannya hanya karena si calon gam au di pondokin…emaan luur..

Akhirnya  saya berdoa: “ Ya Alloh…kalau memang si…sebutnya namanya Indah…barokah bagi saya, agama saya dan masa depan saya…Qodarkanlah..(dia senang pd saya)”.  Bahkan kakaknya juga menawarkan pd saya….saya belum langsung jawab saat itu tapi minta waktu iskhoroh dulu….

Alhamdulillah….ternyata jodoh itu ga jauh2 yaa..alias ga lari kemana…pinangan dan lamaranku diterima….Subhanalloooh..!!!


Taufik Bakso ‘empal’ Sapi

25/04/14

Pengalaman pribadi ttg nemuin Jodoh

Awalnya sering ketemu gara-gara musyawaroh Asrama Muslim diNginden, kebetulan suami dulu juga panitia Asrama. Dari situ trusjadi tambah kenal, mungkin benar ya witing tresno jalaran sokokulino. (he2x..)

Singkat cerita akhirnya sampai acara asrama berakhir, dianya maen ke rumah, nach... setelah melewati ujian (kyak sekolah aja), Finally August 2007 kita nikah dech...

Makanya buat para Jomblowan-Jomblowati yang sekarang sedang mencari pasangan hidupnya, mungkin satu tips dari saya perluas pergaulan, jangan diem aja di kontrakan, pa lagi ntar lagi kan ada asrama juga di Nginden.. ^_^


sapa tau dapet Uhro ;)

21/04/14

Rindu Nikah

Terkadang sudah seneng sama seneng...tapi masih menunda-nunda Nikah.
Puisi berikut ini adalah curahan hati seorang wanita yang ditujukan pada mas calonnya...
Wahai para pria....pahami maksud puisi dibawah ini yaa..

Kekasih,
Engkau kah Kekasih?
Yang Bergerak Dalam Silhouette Malam?
Basah Mataku
Rindukan Kau
Pedih Dadaku
Rindukan Kau
Kekasih
Sedang Apakah Kau Kekasih?
Bayangmu Menari
Bergerak Di Angan-Angan
Kujangkau
Kugapai
Tapi Yang Ku Tangkap Cuma Fatamorgana...

17/04/14

Pemain Kehidupan

Setiap orang di muka Buni ini memilikinya..
Potensi untuk Maju..
Potensi untuk Menjadi Inspirator..

Termasuk Anda..!!

Poro Sedulur..

Kadangkala kita merasa apa yg kita lakukan hanyalah titik kecil tak berarti..

Tapi Ingatlah..
Setetes Nila bisa merubah susu sebelanga..!!

Sebuah Puzzle takkan utuh jika satu saja kepingan tak ada
Andalah Kepingan Pelengkap "Puzzle Kehidupan"

Mulailah dari satu langkah kecil..
Jangan biarkan Orang lain menghalangimu..!!

Bukalah jalanmu...dan teruslah melangkah.
Beberapa orang akan menertawakannmu

So What...!?
Itu Biasa..!!

Teruslah melangkah..
Nanti akan banyak yang akan mengikutimu..!!

Jangan pernah menyerah..!!

Sukses sebenarnya adalah tentang bertahan dalam berjuang
Disaat yang lain melepaskan genggamannya

Keraguan hanya membuat Anda merasa kecil..
Larilah menerobos Keraguanmu..!!
Menuju puncak kesuksesan
Jangan hanya tetap menjadi penonton..
Karena semua orangpun bisa menjadi Penonton..!!

Tapi..
..Masuklah ke Lapangan Pertandingan..
Jadilah PEMAIN Kehidupan ini..!!!
dan Lesakkan GOAL hidupmu..!!!

15/04/14

Miskinun...miskinun

Miskinun..miskinun..!!.begitu nasehat mubalegh GG tempat saya mondok dulu. Artinya: Miskin..miskin bagi bujangan.!.  Bagaimana tidak miskin, dari segi pahala dibanding orang yg berkeluarga berbeda 70 derajat. Dari segi rejeki juga...pintu rejekinya masih belum dibuka oleh Alloh.  Tapi bagi yg sudah menikah..sugih reek..!

Rasullullah bersabda: Siroorukum 'azabukum..wa ;aroozilu mautakum azabukum...
Artinya: Sejelek-jeleknya kamu sekalian adalah bujangan kamu sekalian dan sejelek-jeleknya mati kamu sekalian adalah mati bujangan..! (Rowahu Ahmad)

Kemudian datanglah tiga golongan yang mendatangi rumah isteri-isteri Rasulullah secara diam-diam dan menanyakan tentang ibadah beliau. Setelah mereka diberikan tahu, lalu mereka membicarakannya dan berkata di mana posisi kita dibanding dengan Rasulullah padahal beliau telah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. Salah satu di antara mereka berkata,”Saya akan selalu shalat malam terus menerus.”Yang lain berkata,”Saya akan berpuasa terus menerus sepanjang tahun.”dan yang lain lagi berkata,”Saya akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selamanya.”

Kemudian Rasulullah mendatangi mereka seraya berkata,"Antum allazina qultum kadza wa kadza? Ma Wallohu, Inni la 'ahsyaakum wa 'atqokum lahu lakkini asuumu wa'afliru, wasolli waarkudu, watawwadunnisaa' faman rogiba an sunnati falaisa minni"
Artinya: ”Apakah kalian yang mengatakan begini dan begitu? Ketahuilah demi Allah sesungguhnya sayalah orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertaqwa kepadaNya tetapi saya berpuasa dan berbuka, saya shalat dan tidur serta menikah wanita..!. Barangsiapa yang membenci sunnahku maka bukan golonganku”.

03/04/14

cintailah orang yang kamu nikahi.


Seorang anak bernama Husain bin Ali bin Abi Thalib (cucu Rasulullah SAW) bertanya kepada ayahnya, Ali bin Abi Thalib; "Apakah engkau mencintai Allah?"
Lalu Husain bertanya lagi; "Apakah engkau mencintai kakek dari Ibu (Rasulullah SAW, maksudnya)?"
Ali bin Abi Thalib pun kembali menjawab, "Ya".
Husain bertanya lagi; "Apakah engkau mencintai Ibuku?"
Lagi-lagi Ali bin Abi Thalib menjawab;"Ya".
Husain kecil kembali bertanya; "Apakah engkau mencintaiku?"
Ali bin Abi Thalib menjawab; "Ya".
Terakhir Si Husain yang masih polos itu bertanya; "Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?"
Kemudian Ali bin Abi Thalib menjelaskan; "Anakku, pertanyaanmu hebat! Cintaku pada kakek dari ibumu (Nabi SAW), ibumu (Fatimah ra) dan kepada kamu sendiri adalah kerena cinta kepada Allah. Karena sesungguhnya semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah SWT.”
 
Berkeluarga tak lepas dari masalah cinta. Dan begitu banyak perhiasan cinta dalam diri seorang anak manusia, seperti yang digambarkan Allah dalam ayatnya. Bahwa Allah menghiasi manusia dengan beberapa kecintaan mulai dari wanita, keturunan, harta benda, ternak dan kendaraan. Hal ini disampaikan dengan jelas dan arif dalam kitabNya ;
 
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali Imron:14)
 
Maka, ada istilah yang ngetop sebagai sebuah haluan sebelum pernikahan, yaitu menikahlah dengan orang yang kamu cintai. Rasanya, idiom ini tidaklah salah. Akan tetapi istilah ini juga tidak seratus persen benar. Cinta memang penting sebagai landasan berumah tangga, tetapi lebih penting lagi idiom yang kedua ini, yaitu cintailah orang yang kamu nikahi.
 
Beruntung bagi pasangan yang sedari awal menikah sudah berlandaskan cinta, sehingga sekarang tinggal meneruskan dan menjaga dengan terus mencintai orang yang Anda nikahi. Bagi yang awal penikahan belum dihampari dengan rasa cinta pun tetap masih beruntung, sebab belum telat untuk membangun keluarga bahagia dengan mencintai pasangan setelah menikah.
 
Bagi yang masih susah memulai mencintai orang yang kamu nikahi, simaklah dialog inspiratif di atas. Ketika kita mulai sadar bahwa semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah SWT, segeralah mencintai Allah dengan sepenuhnya. Insya Allah cinta-cinta yang lain akan gemrudul menyusul bersamanya. Dan apa yang dikatakan Allah dalam mencari keluarga sakinah mawaddah warohmah bukan hal yang sulit. Bersama cintaNya semua bisa. Karena itu, didalam ajaran agama hal utama dalam memilih pasangan hidup adalah kefahaman agamanya. Sebab dengan kefahaman agama yang baik melempangkan jalan cinta kepada Allah dan cinta-cinta yang lain dengan indahnya, sederhana dan apa adanya.
 
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW bersabda: ”Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.” (Shohih Muttafaq Alaihi dan Imam Lima)