Translate

03/04/14

cintailah orang yang kamu nikahi.


Seorang anak bernama Husain bin Ali bin Abi Thalib (cucu Rasulullah SAW) bertanya kepada ayahnya, Ali bin Abi Thalib; "Apakah engkau mencintai Allah?"
Lalu Husain bertanya lagi; "Apakah engkau mencintai kakek dari Ibu (Rasulullah SAW, maksudnya)?"
Ali bin Abi Thalib pun kembali menjawab, "Ya".
Husain bertanya lagi; "Apakah engkau mencintai Ibuku?"
Lagi-lagi Ali bin Abi Thalib menjawab;"Ya".
Husain kecil kembali bertanya; "Apakah engkau mencintaiku?"
Ali bin Abi Thalib menjawab; "Ya".
Terakhir Si Husain yang masih polos itu bertanya; "Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?"
Kemudian Ali bin Abi Thalib menjelaskan; "Anakku, pertanyaanmu hebat! Cintaku pada kakek dari ibumu (Nabi SAW), ibumu (Fatimah ra) dan kepada kamu sendiri adalah kerena cinta kepada Allah. Karena sesungguhnya semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah SWT.”
 
Berkeluarga tak lepas dari masalah cinta. Dan begitu banyak perhiasan cinta dalam diri seorang anak manusia, seperti yang digambarkan Allah dalam ayatnya. Bahwa Allah menghiasi manusia dengan beberapa kecintaan mulai dari wanita, keturunan, harta benda, ternak dan kendaraan. Hal ini disampaikan dengan jelas dan arif dalam kitabNya ;
 
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali Imron:14)
 
Maka, ada istilah yang ngetop sebagai sebuah haluan sebelum pernikahan, yaitu menikahlah dengan orang yang kamu cintai. Rasanya, idiom ini tidaklah salah. Akan tetapi istilah ini juga tidak seratus persen benar. Cinta memang penting sebagai landasan berumah tangga, tetapi lebih penting lagi idiom yang kedua ini, yaitu cintailah orang yang kamu nikahi.
 
Beruntung bagi pasangan yang sedari awal menikah sudah berlandaskan cinta, sehingga sekarang tinggal meneruskan dan menjaga dengan terus mencintai orang yang Anda nikahi. Bagi yang awal penikahan belum dihampari dengan rasa cinta pun tetap masih beruntung, sebab belum telat untuk membangun keluarga bahagia dengan mencintai pasangan setelah menikah.
 
Bagi yang masih susah memulai mencintai orang yang kamu nikahi, simaklah dialog inspiratif di atas. Ketika kita mulai sadar bahwa semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah SWT, segeralah mencintai Allah dengan sepenuhnya. Insya Allah cinta-cinta yang lain akan gemrudul menyusul bersamanya. Dan apa yang dikatakan Allah dalam mencari keluarga sakinah mawaddah warohmah bukan hal yang sulit. Bersama cintaNya semua bisa. Karena itu, didalam ajaran agama hal utama dalam memilih pasangan hidup adalah kefahaman agamanya. Sebab dengan kefahaman agama yang baik melempangkan jalan cinta kepada Allah dan cinta-cinta yang lain dengan indahnya, sederhana dan apa adanya.
 
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW bersabda: ”Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.” (Shohih Muttafaq Alaihi dan Imam Lima)

Tidak ada komentar: