Translate

28/08/07

MEMECAH KEBEKUAN BICARA

Ini untuk teman-teman yang merasa grogi atau sulit BICARA dengan 'calonnya'....

Terjemahan bebas materi oleh: Dr Helen Z. Landon, PhD

Saat berbicara dengan seseorang atau sekelompok orang, Anda mungkin mengalami kesulitan dalam menemukan bahan pembicaraan. Apalagi, jika orang atau orang-orang itu baru saja Anda kenal.

Dalam situasi itu, Anda punya dua pilihan. Pertama, Anda bisa memecahkan kebekuan, atau kedua, Anda terus-menerus tersiksa saat harus bertemu dan berhadapan dengan orang-orang baru.

Berikut ini adalah tips yang bermanfaat agar Anda bisa menjadi "pemecah es" yang hebat.

I. MEMPERSIAPKAN DIRI

BERHENTILAH ME-LABELI NEGATIF DIRI SENDIRI

"Saya emah pecundang."
"Aku nggak bakal pernah punya teman."
"Saya memang kuper."
"Saya nggak pernha bakal tahu gimana memulai percakapan."

STOP!!!

IDENTIFIKASI KEKUATAN DIRI

Identifikasi, selidiki, pahami, dan ulangi setiap kali.

UBAH KONSEP SOSIAL

Ubahlah konsep Anda menjadi begini: Bersosialisasi tak pernah merugikan. Itu adalah silaturahim dengan saudara. Nothing to loose jika harus bertemu dengan orang-orang baru. Nikmati saja, tidak usah dipikirkan. Lakukan.

HENTIKAN BENTUK-BENTUK PENOLAKAN

Terima semua tawaran sosialisasi yang Anda anggap bermanfaat. Ambil semua peluang bicara. Jangan tolak ajakan yang membuka peluang networking, berkenalan, berbicara, berguna dan bermanfaat.

II. MEMECAH ES KEBEKUAN

TANYAKAN PERTANYAAN STANDAR

"Maaf, boleh tahu nama Bapak?"
"Apa kabar?"
"Anda kerja di sini?"
"Bapak sudah lama kenal dengan tuan rumah acara kita?"

Jadilah ingin tahu.

TANYAKAN INFORMASI

"Maaf, toiletnya di mana ya?"
"Kantor administrasinya yang mana sih?"
"Mau narok payung di mana ya?"

BERI PUJIAN

"Waw, mobil Bapak baru ya?"
"Duilee.. kayaknya yang ini bintangnya ya?"
"Amboi.. Anda percaya diri banget!"

KOMENTARI SITUASI

"Kayaknya, lampu di sini terlalu gelap ya?"
"Kok nggak mulai-mulai ya, acaranya?"
"Kita ini menghadap ke arah mana ya? SUdirman itu sebelah mana?"

GUNAKAN HUMOR

"Mas, mas, Bapak itu kok kayak kutu loncat aja ya?"
"Mas, tau nggak artinya "pembicara?"

CAMKAN INI

Bertanya
Mendengar aktif
Cerita tentang diri sendiri
Focus pada situasi - ini anti tulalit
Ambil risiko, jadilah orang yang pertama bicara
Pelihara rasa ingin tahu - yang sehat
Bicara dua arah
Jadi diri sendiri
Cari kesamaan

TANDA KEBERHASILAN
(Ada pada lawan bicara)

Tersenyum
Gesture terbuka - tidak berkacak pinggang, tidak seperti berjaga atau bertahan
Bersandar dengan santai
Bersentuhan - salaman, menepuk bahu (hati-hati dengan yang ini!!!)
Kontak mata - hati-hati juga khususnya untuk lawan jenis
Cara menegakkan kepala yang rileks
Menghadapkan wajah secara penuh
Mempertahankan jarak yang nyaman

LATIHAN

Minta tolong teman, keluarga saudara dan sebagainya
Praktekkan dalam berbagai situasi bicara (kondangan, pesta, meeting dsb)
Visualisasikan skenario yang berbeda - visualisasikan sukses
Visualisasikan perubahan diri, dari menolak menjadi menerima.

Sumber : milist-bicara

23/08/07

...BerSYUKUR...!

Orang Iman ketika mendapat nikmat wajib bersyukur.
Dalam ilmu fiqih, didefinisikan wajib itu adalah suatu perintah yang jika dikerjakan akan mendapat pahala dan ketika ditinggalkan, tidak dilaksanakan, akan mendapat siksa.
Jadi syukur itu wajib, sebagaimana diterangkan dalam Kitab Allah. Ada lima perintah bersyukur :

Dan bersyukurlah kalian kepadaku dan jangan kufur kalian.” (QS.Albaqoroh : 152)
”Dan bersyukurlah kalian kepada Allah, jika hanya kepada-Nya kamu menyembah. (QS.Albaqoroh : 172)
”Dan bersyukurlah kalian pada nikmat Allah, jika hanya kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Nahl : 114)
”Dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan". (QS.Ankaabut : 17)
“Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun".(QS. Saba : 15)

Kelima ayat tersebut menyeru; wasykuruu, dengan diiringi berbagai alasan penguat. Ada dua penguat perintah syukur yang terdapat dalam ayat yang berbeda namun redaksi dan maksudnya sama, yaitu bersyukurlah kalian kepada Allah jika hanya kepada-Nya kalian menyembah (no 2 dan 3). Dengan demikian menjadi jelas bahwa syukur merupakan salah satu bukti bentuk ibadah kepada Alloh.

Saya memandang ayat ini merupakan himbauan telak – pasemon kata orang jawa – dalam menggiring hamba Allah yang beriman agar bisa menambah rasa syukurnya. Kita boleh tidak bersyukur atas nikmat Alloh kalau kita tidak menyembahNya. Padahal, inna sholatii wanusukii wamahyaya wamamati lillaahi robbil ’aalamiin. Jadi tidak pantas dikatakan sebagai orang iman, jika orang iman itu tidak pandai bersyukur. Keterlaluan. Sungguh terlalu...! Nah, jalan ke sana telah diberikan juga.

Pertama, syukur dengan lisan. Ini yang paling gampang. Lisan mengucapkan kalimat pujian kepada Allah: Alhamdulillaah.

Pahami hadist yang diriwayatkan oleh Baihaqi dan selainnya dari Ibnu ’Amr, Rasululloh SAW bersabda, ”Memuji (atas nikmat) adalah puncak kesyukuran, seorang hamba tidak dikatakan syukur kepada Allah jika tidak memuji-Nya.”
Dalil lain yang dinukil oleh Dailami dari Umar, Rasululloh SAW bersabda, ”Memuji atas nikmat, merupakan pengaman agar nikmat tidak hilang.”
Dan juga sedikit menceritakannya, sesuai dengan dalil, ”Menceritakan nikmat Allah adalah sebagian dari syukur.”
Kenapa sedikit saja?
Sebab di hadist Thobroni meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Rasululloh SAW bersabda, "Berusahalah untuk keberhasilan memenuhi berbagai kebutuhan dengan cara menyimpan (tidak menceritakan nikmat) karena setiap orang yang memiliki nikmat akan ada orang yang dengki.”
Sedikit ini berarti harus papan, empan, adepan. Yang jelas, menceritakan bisa dilakukan setelah ucapan syukur dilantunkan dan situasi memungkinkan.

Kedua, syukur dengan perbuatan. Tak lain adalah menggunakan nikmat itu untuk beribadah kepada Allah sak polnya.

Contohnya seperti Keluarga Nabi Daud yang diceritakan dalam Surat Saba’ ayat 13. Allah berfirman,”Beramallah kalian wahai keluarga Daud untuk bersyukur.”

Juga apa yang dicontohkan Baginda Rasul sebagaimana diriwayatkan dalam K. Sittah dari Aisyah, bahwa Rasululloh SAW sholat lail sampai kakinya bengkak dan telapak kakinya pecah-pecah. Ketika Aisyah bertanya, ”Mengapa engkau melakukan ini ya Rasul, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lampau maupun yang akan datang?” Beliau bersabda, ”Bukankah aku seorang hamba yang ahli syukur.” Inilah teladan yang sempurna dalam bersyukur. Uswatun hasanah.

Dalam prakteknya, fenomena kedua ini amat berat dilaksanakan.

Kenapa ya?

Contohnya terlalu tinggi atau kitanya yang belum bisa memahami sebenar-benarnya hakikat syukur ini?
Mari kita cari jawabnya.

Setelah mencoba mencari dan menggali dari berbagai nara sumber dan referensi (manqul–red), ada beberapa kata kunci untuk menembus predikat kedua itu. Yaitu di saat kita bisa menerima sekecil apapun nikmat yang diberikan Allah kepada kita sebagai nikmat yang paling pol. Hati tidak dengki melihat orang lain yang diberi nikmat oleh Alloh melebihi daripada yang kita miliki. Dan jauh dari sifat tamak, yaitu sifat tidak puas terhadap yang telah kita miliki dan berharap memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain.

Susah ya?
Ya, sebab memang kita masih digandholi oleh Dunia...!. (Kus)

21/08/07

Wanita Sholihah

Sebelumnya saya mengucapkan......Selamat menempuh hidup baru bagi IKA & EKO...Barokallahu lakum .. (Semoga Alloh membarokahi kalian dan melimpahkan barokah kepada kalian)

Wanita solehah akan menjadi cahaya bagi keluarganya, melahirkan keturunan yang baik dan jika wafat akan menjadi bidadari di Sorga

Hikam :"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara faraz-nya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara faraz-nya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak daripadanya. Rosulullah SAW bersabda: "Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang solehah." (HR. Muslim)

Wanita solehah merupakan penentram batin, menjadi penguat semangat berjuang suami, semangat ibadah suami. Suami yakin tidak akan dikhianati, kalau ditatap benar-benar menyejukkan qolbu, kalau berbicara tutur katanya menentramkan batin, tidak ada keraguan terhadap sikapnya.

Wanita solehah adalah wanita yang taat pada Allah, taat pada Rasul, taat suami. Kecantikannya tidak menjadikan fitnah pada orang lain. Kalau wanita muda dari awal menjaga dirinya, selain dirinya akan terjaga, juga kehormatan dan kemuliaan akan terjaga pula, dan dirinya akan lebih dicintai Allah karena orang yang muda yang taat lebih dicintai Allah daripada orang tua yang taat. Dan, Insyaallah nanti oleh Allah akan diberi pendamping yang baik. (AaGym)

20/08/07

Mengapa cincin pernikahan dipasang di jari manis?

Luurr...selama 3 hari ke semampir....wah banyak juga yg curhat...
salah satu teman kita curhat setelah aqiqoh....(ampe 9.30 mlm), empat lagi di warung AAdun

Jawaban ...
Tradisi ini dimulai semenjak masyarakat Yunani dan Romawi kuno yg percaya bahwa pembuluh atau nadi menghubungkan jari ini dengan hati. Mereka yakin bahwa jari manis merupakan pusat dari segala perasaan.

Peneliti menyarankan, penggunaan cincin bisa mencegah lari atau menghilangnya perasaan-perasaan itu dari hati

So... bagi anda yg masih mengejar2 cintanya..trik ini bagus untuk digunakan..he..he..he

06/08/07

ALLAH MEMASUKKAN RASA CINTA KE DALAM HATI MANUSIA

Dalam beberapa ayat, Allah menyatakan bahwa Dialah Yang memasukkan perasaan cinta dan kasih sayang ke dalam hati manusia. Misalnya, Allah telah menyatakan dalam ayat di bawah ini bahwa Dialah Yang mengum­pul­kan orang-orang beriman dan menyatukan hati mereka sebagai saudara:

Dan berpeganglah kamu semuanya kepa­da tali Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepa­da­mu ketika kamu dahulu bermusuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demiki­an­lah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.s. Ali Imran: 103).

Dalam ayat lainnya, Allah memberi tahu kita bahwa Dialah Yang memberikan kepada orang-orang beriman perasaan belas kasihan.

“Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian. Dan ia adalah seorang yang bertak­wa.” (Q.s. Maryam: 12-3).

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (Q.s. Maryam: 96).

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cen­derung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demi­kian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Q.s. ar-Rum: 21).

Allah juga menyatakan bahwa Dia akan memasukkan perasaan kasih sayang di antara orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memusuhi mereka. Telah jelas bahwa Allahlah yang mengendalikan semua hati – baik orang-orang yang beriman maupun yang tidak beriman.

“Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Mahakuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.s. al-Mumtahanah: 7).

02/08/07

Jodoh Masa Depan

Setiap muda/i InsyaAlloh pasti menginginkan (Jodoh) yang terbaik dalam hidupnya. Cuma keinginan ini berbeda dari satu orang ke orang lain Dan orang sama dalam waktu & keadaan yang berbeda:

Pertanyaannya : Apa Modal usaha Anda untuk Mencapainya..?

Pendapat saya

Usia 20 - an : menggampangkan 'perjodohan', Lebih mengutamakan Karir

Usia 30 - an : mulai sadar 'ketinggalan kereta, Mulai agak cemas & membenarkan komentar teman yg dulu dianggap mengganggu

Usia 40 - an : (kalau masih belum kawin juga) Tinggal penyesalan belaka karena semakin kurang kandidat menarik (sebab sudah digandeng orang lain)

USAHA BRO : Harus gigih, Jangan menutup diri, Perluas pergaulan ditempat yang baik2, Ikuti kegiatan yg mungkin akan mempertemukan Anda dengan si dia ( spt, acara keakraban).

Berkenalan/berteman dulu - cocok - Jadi sahabat - Lama2...Jadi sahabat istimewa
Sebelum kesabet orang - UDAH..SIKAAAAT...!
(Leila CH)