Translate

25/06/07

Surat Cinta dari Pengusaha

Dengan Hormat,

Saya sangat gembira memberitahukan Anda bahwa saya telahjatuh cinta kepada Anda terhitung tanggal 2 Nopemberlalu. Berdasarkan rapat keluarga kami tanggal 20Nopember lalu pukul 19.00 WIB, saya berketetapan hatiuntuk menawarkan diri sebagai kekasih Anda yangprospektif.

Hubungan cinta kita akan menjalin masa percobaan minimal3 bulan sebelum memasuki tahap permanen. Tentu saja,setelah masa percobaan usai, akan diadakan terlebuhdahulu on the job training secara intensif danberkelanjutan.Dan kemudian,setiap tiga bulan selanjutnyaakan diadakan juga evaluasi performa kerja yang bisamenuju pada pemberian kenaikan status dari kekasihmenjadi pasangan hidup.

Biaya yang dikeluarkan untuk kerumah makan dan shoopingakan dibagi dua sama rata antara kedua belah pihak.Selanjutnya didasarkan pada performa dan kinerja anda,tidak tertutup kemungkinan bahwa saya akan menanggungbagian yang lebih besar dari pengeluaran total. Akantetapi, saya cukup bijaksana dan mampu menilai, jumlahdan bentuk pengeluaran yang anda keluarkan nantinya.

Saya dengan segala kerendahan hati meminta anda untukmenjawab penawaran ini dalam waktu 30 hari terhitungtanggal penerimaan surat. Lewat dari tanggal tersebut,penawaran ini akan dibatalkan tanpa pemberitahuan lebihlanjut, dan tentu saja saya akan beralih danmempertimbangkan kandidat lain. Saya akan sangatberterima kasih apabila anda berkenan untuk meneruskansurat ini kepada adik perempuan atau sepupu anda,apabila anda menolak penawaran ini.

Demikian penawaran yang dapat saya ajukan dan sebelumnyaterima kasih atas perhatiannya.

Hormat Saya,

Pengusaha Prospektif Dan Ideal
sekedar humor aja:))))
Mutia

22/06/07

Renungan Indah

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan, bahwa mobilku hanya titipanNya,
bahwa rumahku hanya titipanNya, bahwa hartaku hanya titipanNya,
bahwa putraku hanya titipanNya,

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku? Dan kalau bukan milikku, apa yang
harus kulakukan untuk milikNya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku? Mengapa
hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali olehNya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah, kusebut itu sebagai
ujian, kusebut itu sebagai petaka, kusebut dengan panggilan apa saja
untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil, lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan, seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasihNya harus berjalan seperti matematika :
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan
nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya
yang tak sesuai keinginanku, Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...
"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja
(WS Rendra)

20/06/07

Cinta & Perkawinan

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?

Gurunya menjawab, “Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta”

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?”

Plato menjawab, “Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)”. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya”

Gurunya kemudian menjawab ” Jadi ya itulah cinta

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, “Apa itu perkawinan?

Bagaimana saya bisa menemukannya?”

Gurunya pun menjawab “Ada hutan yang subur didepan saja. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan”

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/ subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, “Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?”

Plato pun menjawab, “sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong.

Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya”

Gurunyapun kemudian menjawab, “Dan ya itulah perkawinan

18/06/07

C I N T A

'When two people love each other, nothing is more imperative and delightful than giving' ~ Guy de Maupassant ~

Manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat. Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan deal kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan-jawab bila perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan. Cinta membutuhkan proses, Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. "Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks," katanya.

Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena "cinta pada pandangan pertama" adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kasus "cinta pada pandangan pertama", banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta, mereka mencintai pasangan sebagai personalitas yang utuh.

Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi. Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.

Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Yang dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.

Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit (panacea). Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang (berarti tidak benar-benar mencinta) cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengenyampingkan problem.

Cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.

Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak faktor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap 'kontak fisik'. Ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personalitas masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.

Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin bisa diperbaiki.

Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.

Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan.

15/06/07

Trik-Trik MEREBUT HATI

KENDALIKAN PERASAAN CINTA

Inilah langkah pertama yang sangat penting dan menentukan. Meskipun anda sangat menyukai dan ingin memilikinya, anda harus selalu mengingatkan diri anda bahwa dia bukan segala-galanya. Semakin baik anda mengendalikan perasaan cinta anda, maka akan semakin siap anda untuk memburunya. Sebaliknya, kalau anda merasa sangat membutuhkannya dan seakan-akan tidak bisa hidup tanpa dia, anda berada dalam kondisi yang kurang prima untuk merebut hatinya. Mengapa? Sebab dia tidak tertarik pada kebutuhan anda akan cintanya. Dia lebih terpikat pada pribadi yang bisa memberinya kebahagiaan cinta.

HARGAILAH DIRI ANDA

Sadarilah bahwa anda sangat layak untuk dicintai dan memiliki cinta yang pantas untuk dimilikinya. Caranya ? Tunjukkan padanya betapa anda sangat menyayangi diri anda sendiri. Dengan cara itu anda membuktikan betapa berharganya diri anda dan cinta anda.

BERSIKAP MANIS

Buatlah dia merasa senang berada didekat anda. Bersikaplah ramah, lakukan hal-hal kecil yang bisa membuat senang. Hindari pembicaraan yang terlalu serius, keluhan dan gosip.

PERSIAPKAN 'KENCAN' ANDA

Persiapan diperlukan untuk menghindari terjadinya kevakuman suasana dan pertemuan yang membosankan. Bila anda belum berpengalaman, rencanakan acara kencan/pdkt anda dengan matang. Pikirkan bahan obrolan yang atau humor yang menarik. Pergilah ke tempat-tempat yang menyenangkan, carilah game yang bisa anda mainkan 'berdua', pesanlah makanan yang bisa anda nikmati bersama...

BUATLAH DIA MERINDUKAN ANDA

Mengapa anda jadi penasaran ketika adegan telenovela berakhir dengan tulisan 'bersambung' ? Sebab adegan berakhir ketika anda sedang asyik menikmatinya. Gunakan taktik yang sama untuk membuatnya merindukan kembali kehadiran anda. Akhiri pertemuan sebelum anda atau dia mulai merasa kehabisan bahan obrolan dan sebelum muncul rasa lelah. Semakin pandai anda mengakhiri kencan anda, akan semakin besar kerinduannya pada anda.

BERUSAHALAH MENYESUAIKAN DIRI

Penuhilah keinginannya dalam batas kemampuan anda. Bangkitkan minat anda pada hal-hal yang sangat disukainya. Hindari melakukan apa saja yang kurang disukainya. Pada taraf awal mungkin terasa berat dan kaku, namun lama kelamaan anda akan terbiasa.


BUATLAH DIA BERGANTUNG PADA ANDA

Bayangkanlah seorang pemuda yang semula tidak suka merokok tapi akhirnya kecanduan rokok. Dia menjadi sangat tergantung pada rokok lebih dari keinginannya pada makanan. Mengapa? Karena setiap hari dia menikmati rokok. Inilah rahasia untuk membuat dia bergantung pada anda. Puaskanlah kebutuhan emosionalnya, maka dia akan bergantung pada anda. Caranya? Beri dia perhatian, royal-lah memujinya secara tulus, tunjukkan sikap yang penuh pengertian....

BERSIKAPLAH JINAK-JINAK MERPATI

Kadang-kadang anda bersikap seakan-akan mudah untuk dimiliki, tapi sewaktu-waktu anda sulit untuk digapai. Kembangkanlah pelajaran ini sesuai dengan situasi dan kondisi anda. Semakin dia merasa sulit mendapatkan cinta anda, semakin besar dia menghargainya. Sebaliknya, bila dia merasa terlalu mudah untuk mendapatkan cinta anda, dia akan cenderung kurang menghargainya.

MAJULAH SELANGKAH DEMI SELANGKAH

Tidak usah tergesa-gesa untuk meyakinkan dia bahwa anda mencintainya. Dan tidak perlu terburu-buru mengharapkan dia merespon cinta anda. Biarkan bunga cinta itu bersemi pada waktunya. Yang penting anda terus menyiraminya dan memupukinya.

BERTAHANLAH TERUS

Bila anda merasa bertepuk sebelah tangan, jangan mudah frustasi. Bahkan seandainya dia tampak menolak, anda tidak perlu putus asa. Ingat langkah nomor 1 diatas! Kendalikan perasaan cinta anda. Introspeksilah, mungkin ada sikap anda yang perlu diperbaiki. Mundurlah sejenak untuk mengambil ancang-ancang agar langkah anda selanjutnya lebih mantap. Ingatlah..! bahwa daya tahan anda terhadap penolakkannya bisa menjadi daya tarik tersendiri dihatinya. Keteguhan hati anda membuktikan kesungguhan cinta anda padanya. Dalam hal ini wanita perlu lebih bijak. Umumnya pria kurang suka wanita yang terlalu agresif. Bertahanlah dalam kelembutan.

14/06/07

Pintu Rejeki

1. Taqwa

Mari kita lihat Al-Thalaaq (65: 2-3) :……"Barangsiapa yang bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya Rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Alloh melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Alloh telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Ayat di atas jelas sekali menyatakan, siapapun kita jika bertakwa pada Alloh pasti mendapatkan dua anugerah sekaligus : Jalan keluar yang baik atas semua permasalahan yang kita hadapi. Alloh mengangkat masalah dan kesulitan kita, dan mengganti dengan kemudahan-kemudahan yang tidak disangka-sangka. Alloh memberikan sejumlah rejeki yang tidak kita duga sebelumnya.

Mari kita lihat Al-A’raaf (7:96) :………"Dan jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, patilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."

2. Bertobat, Istigfar Kepada Alloh atas dosa-dosa yang telah kita lakukan.

An-Nuur 31 Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh, hai orang-orang beriman, supaya kamu beruntung.”
Nuh 10-12 Nuh berkata kepada kaumnya :” Maka aku katakan kepada mereka:’Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah maha pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun, an mengadakan pula di dalamnya untukmu sungai-sungai.
Masih kurang ayatnya ?


Pahami Huud 3 ”Dan hendaklah kamu meminta ampun pada Tuhanmu dan bertobat padanya, niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai waktu yang ditentukan, dan dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan-keutamaan. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.”

Barangsiapa yang senantiasa memohon ampun, Alloh akan membuatkan untuknya untuk setiap dukacita sebuah kebahagiaan, dan untuk setiap situasi yang sulit sebuah jalan keluar, dan akan menambahnya dengan makanan dari tempat yang tiada ia sangka-sangka datangnya” (HR. Abu Daud)


3. Pasrah dengan takdirNya, kita sadar bahwa tiada kekuatan untuk memperoleh kebaikan atau menghindari perbuatan jahat, kecuali atas izin Alloh (semua berkah dan bencana adalah akibat putusan Alloh).

Ath-Thalaaq 2-3 :” …..Barangsiapa bertakwa pada Alloh, niscaya Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Alloh, niscaya Alloh akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Alloh melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Alloh rela mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Taubah 59 “Jika mereka sungguh-sungguh ridho dengan apa yang diberikan Alloh dan Rasulnya kepada mereka, dan berkata:’Cukuplah Alloh bagi kami, Alloh akan memberikan kepada kami sebagian dari karuniaNya dan demikian (pula) rasulNya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Alloh’(tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)”.

Nabi Muhammad Saw bersabda,” Seandainya kamu bertawakal pada Alloh pada jalan yang Alloh ridhoi, niscaya kamu akan diberi nikmat seperti burung, mereka hidup (mencari makan) pada pagi hari dengan sangat lapar, dan kembali pada senja hari dalam keadaan kenyang.” (HR. At-Tirmidzi).


4. Ibadah dan hanya menyembah kepada Alloh.

Ingat ……….! Nasihat Rasulullah: “Beramallah kamu untuk duniamu seolah-olah engkau hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok.” Dan “…..Beribadahlah kepada Alloh seolah-olah kamu melihatnya, jika tidak bisa melihatnya, yakinlah bahwa Alloh melihat kamu.”

Nabi Muhammad Saw bersabda:”Alloh Ta’ala berfirman ,’Wahai anak Adam ! Luangkan waktumu sejenak untuk menyembahKu, Aku akan menganugerahimu kekayaan dan menghilangkan kemiskinanmu. Dan jika kamu tidak menyembahKu, Aku akan membuat dirimu sibuk, dan tidak akan menghapuskan kemiskinanmu (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majjah).

Dengan Hadist senada Rasullullah Saw bersabda:”Tuhanku pemilik segala kejayaan berfirman.’Wahai anak Adam, luangkan waktu sejenak untuk tetap menyembahKu, Aku akan menganugerahimu kekayaan. Wahai anak Adam jangan batasi dirimu dengan Ku, atau Aku akan membuatmu miskin dan membuatmu sibuk dengan pekerjaan (HR Al Hakim)

5. Bersyukur.

Ibarhim 7Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklum kan:’Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangatlah pedih.” .

An-Nahl 14 “Dan Dialah, Alloh yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari laut itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karuniaNya, dan supaya kamu bersyukur.”

Simak Janji Alloh di QS Ali Imran (3:145) “Dan kami akan membalas orang-orang yang bersyukur.”

6. Menunaikan Ibadah Haji dan Umroh.

Nabi bersabda “ Ikutilah antara haji dan umrah (kerjakan haji dan umrah) berulang-ulang, karena baik haji dan umrah menghapuskan kemiskinan, dan dosa-dosa seperti tungku api panas yang membersihkan besi, emas dan perak yang kotor. Dan haji yang mebrur tidak ada balasan kecuali surga (HR.Tirmidzii).

7. Membina Tali Silaturrohim

Pahami Hadist Nabi “Barangsiapa yang merasa senang dengan nikmatnya yang bertambah dan lamanya hidup diperpanjang, maka biasakanlah bersilaturahmi” (HR Bukhari).

“Pelajarilah (yang cukup) silsilahmu, agar kamu bisa membina tali silaturahmi, karena ,membina tali silaturahmi menambah jalinan kasih sayang diantara keluarga-keluarga, memperbanyak kekayaan dan memperpanjang umur (HR. At Tirmidzi)

“Barangsiapa yang senang dengan lama hidupnya yang bertambah, dn rizki yang bertambah, dan kematian yang jahat akan dihindarkan darinya, maka bertakwalah kepada Alloh, dan binalah tali silaturahmi.” (HR Ahmad)

8. Menginfakkan sebagian harta kita di jalan Alloh.

Baqarah 268
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir, tidak berinfak), sedang Alloh menjanjikan untukmu ampunan daripadaNYa dan karunia yang melimpah. Dan Alloh Maha Luas KaruniaNya lagi Maha Mengetahui.”

9. Hijrah karena Alloh
,

An-Nisaa 100 “Barangsiapa berhijrah di jalan Alloh, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Alloh dan RasulNya, kemudian kematiannya menimpanya (sebelum sampai pada tempat yang dituju) maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Alloh. Dan adalah Alloh Maha pengampun lagi Maha Penyanyang.

10. Menikah.

An-Nuur 32 Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Alloh akan meKAYAkan mereka dengan karuniaNya. Dan Alloh Maha Luas (pemberianNya) lagi maha mengetahui.”

Inilah janji Alloh kepada kita dan orang disekitar kita untuk segera menikah karena Alloh. Kita harus memotivasi mereka. Jangan kuatir ! Jika mereka miskin, Alloh akan memampukan mereka, Alloh akan mengayakan mereka, syaratnya harus menikah karena mencari dan memperoleh ridho Alloh.

Jadi, masihkah ada hal yang menghalangi kita untuk menikah ?
Masih takut miskin setelah menikah ?

Al-Israa’ 31Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”

Ternyata Alloh berjanji bahwa kekayaan karena berani menikah tidaklah dibatasi untuk suami istri, tetapi juga untuk anak-anak hasil pernikahan.Subhanalloh, Alloh adalah Ar-Razzaaq, Dialah yang memberikan rezeki seluruh hambaNya.


11.Berbuat baik pada orang-orang fakir miskin.

Nabi bersabda ”Temukanlah aku dalam orang-orang yang miskin, sebab satu-satunya alasan kamu ditambah nikmat dan dibantu dalam kemenangan adalah karena kemiskinanmu.” (HR At-Tirmidzi)

12. Jujur dalam berbisnis,

Rasululloh bersabda ”Dua orang yang berserikat, mempunyai hak (untuk membatalkan perjanjian) selama mereka tidak saling berpisah (satu sama lain). Maka, jika dua orang yang berserikat itu saling percaya 9satu sama lain), dan jujur dalam menjelaskan (melepaskan salah satu pasal), maka mereka akan diberi nikmat dalam perserikatan mereka. Tetapi jika mereka berdusta dan menyembunyikan (pasal itu), maka nikmat-nikmat mereka dicabut (HR.Muslim).

Nabi Muhammad Saw: ” Alloh berfirman,’ Aku adalah Pihak Ketiga dari dua orang yang berserikat, selama salah satu diantara keduanya tidak menipu rekan kerjanya. Tapi jika salah satunya menipu rekan kerjanya, maka Aku meninggalkan (perserikatan) diantara mereka, dan setan akan datang (HR. Abu Daud).

13. Menjadikan akhirat sebagai tujuan utama.

Rasululloh bersabda,”Barangsiapa yang menjadikan dunia ini sebagai satu-satunya tujuan akhir (yang utama), niscaya Alloh akan menyibukan dia (dengan urusan dunia itu), dan Dia akan membuatnya miskin seketika, dan ia akan dicatat (ditakdirkan) merana di dunia ini. Tetapi barangsiapa menjadikan akhirat sebagai tujuan akhirnya, maka Alloh akan mengumpulkan teman-teman untuknya, dan Dia akan membuat hatinya kaya, dan dunia akan takluk dan menyerah padanya (HR.Ibnu Majjah dan Imam Tirmidzi).

Wahai anak Adam ! Luangkan waktumu sejenak untuk menyembahKu, niscaya Aku akan membuatmu kaya, dan menghapuskan kemiskinanmu. Dan jika kamu tidak melakukannya, maka Aku akan menyibukkan tanganmu dengan pekerjaan-pekerjaan, dan tidak akan menghapus kemiskinanmu. (HR. Abu Hurairah)

14. Berusaha (bekerja keras) dan berdoa.

Pahami Al-Mulk 15 “ Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah dari sebagian rizkiNya. Dan hanya kepadaNyalah kamu kembali setelah dibangkitkan.”

Al-Muzammil 20 Alloh mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yang sakit (bermalas-malasan) dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Alloh.”

Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kukabulkan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina (QS Al Mukmin 60)

. Al-Jumu’ah 10 “ Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di permukaan bumi, dan carilah karunia Alloh, dan ingatlah Alloh banyak-banyak supaya kamu beruntung.”

Kita pasti menyadari rezeki harus dijemput dengan bekerja keras (bukan bermalas-malasan), dan kita pasti sadar dengan berdoa kemungkinan kita menjadi kaya raya semakin tinggi.
Marilah kita terus bekerja keras dan berdoa. Minta semua yang kita inginkan untuk kebahagiaan dunia akhirat kita.

Sabar

”Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “ sesungguhnya kami hanyalah milik Allah dan kepadaNya-lah kami akan kembali“. -- Q.S. Al-Baqarah: 155-156.

Musibah adalah sesuatu yang tidak kita senangi, namun terjadi. Padam nya lampu, mobil mogok, handphone hilang, kena PHK, cintanya ditolak, hingga banjir yang melanda Jakarta adalah musibah dalam berbagai derajatnya. Kita tidak senang hal ini terjadi, namun terjadi. Mengapa kita tidak senang atas peristiwa yang menimpa kita? Karena kita belum tahu peristiwa lengkap yang akan menimpa kita selanjutnya.

Salah seorang teman saya pernah mengalami musibah yang sangat menyedihkan hatinya. Ia kena PHK. Hari itu, bagi nya dunia seperti berakhir. Makan apa aku besok? Apa kata istriku nanti? Apa kata mertua nanti? Begitu keluhnya waktu itu. Hari itu, ia merasa mendapat musibah diluar kemampuan yang sanggup ia terima. Beberapa minggu berlalu, teman saya memutuskan menjadi wirausaha. Dan dalam hitungan bulan dia berhasil memiliki pendapatan yang jauh diatas gaji nya dulu. Maka hari ini, ia menganggap peristiwa PHK dahulu bukanlah musibah, namun adalah pintu bagi nya untuk masuk ke dunia wirausaha. Jalan bagi nya untuk lebih sukses lagi. Jawaban Alloh atas doa2 nya.

Orang-orang yang sabar akan berhenti memberi label apakah peristiwa yang sedang ia alami adalah peristiwa baik atau peristiwa buruk. Batin nya diliputi rasa percaya yang mendalam terhadap rahmat dan kasih sayang Alloh. Apakah ini anugerah atau bencana? Ia tidak tahu. Ia tidak peduli dengan label nya. Ia hanya percaya, Alloh maha mengatur segala sesuatu nya. Batin nya pasrah kepada ketentuan Tuhan nya.

Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang telah diatur Yang Maha Kuasa. Apa yang hari ini kita sebut sebagai bencana, seringkali di masa depan baru terungkap, ternyata adalah jalan menuju kebaikan. Maka orang-orang sabar berhenti untuk mengutuk nasibnya. Mereka mengalir dalam hidupnya. Karena mereka tahu, siapalah kita ini berhak menghakimi kejadian yang kita sungguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya nanti.

“And in our willingness to step into the unknown, the field of all possibilities, we surrender ourselves to the creative mind that orchestrates the dance of the universe.” – Deepak Chopra.

Saya percaya mereka adalah orang-orang yang sabar, yang sama seperti saya, yakin bahwa Alloh telah mengatur ini semua untuk suatu kebaikan.(FR)

Manusia Lahir Sempurna

Manusia dilahirkan dengan perasaan mampu melakukan segalanya. Sebelum kemudian dikacaukan oleh pesan-pesan ketidakmampuan yang datang dari lingkungannya. Perasaan mampu itu ditunjukkan dengan keberanian melakukan sesuatu. Perhatikanlah tingkah laku bayi berusia 8 - 9 bulan keatas ketika ia baru mulai bisa duduk dan mencoba untuk menirukan orang-orang dewasa disekitarnya. Dia akan meng-explorasi dunianya dengan penuh keberanian walaupun tubuhnya belum siap untuk itu. Karena dikepalanya ia belum memiliki konsep bahwa ia tidak mampu.

Dia akan terus bersemangat mencoba melakukan segala hal-hal baru dengan antuias dan tekun. Semua dihadapi 100% dengan penuh semangat, tawa dan air mata. Suatu totalitas keikhlasan yang sempurna. ia kerahkan segala yang ia punya sampai kemudian - jika ia kurang beruntung- berangsur-angsur mulai masuk pesan-pesan ketidakmampuan dari lingkungan yang dipenuhi oleh kata-kata "jangan", "tidak boleh" atau "tidak bisa". Sang bayi ikhlas itupun mulai meragukan potensi dirinya.

Perasaan bahwa Anda sanggup menentukan dan merancang kehidupan Anda sendiri sebenarnya kuat terasa didalam hati Anda. Terbukti setiap kali usaha Anda dikecilkan oleh orang lain Anda akan merasa tidak senang. Tetapi meskipun perasaan itu merupakan fitrah kelahiran manusia, pada saat masuk kedalam masyarakat ia akan "dipaksa" untuk menerima "kesepakatan bersama" bahwa ia hanya akan berhasil,

Kalau punya banyak uang,

Kalau punya banyak pengetahuan,

Kalau punya ijasah dari luar negeri,

Kalau punya koneksi orang dalam,

Kalau punya modal yang cukup,

Kalau punya tubuh yang ramping,

Dan beragam "kalau" yang tidak mungkin ia bisa penuhi semuanya.

Tulisan ini akan mengingatkan kepada anda bahwa Anda sudah dikaruniai berkah kelahiran yang luar biasa untuk bisa berhasil di dalam apapun rencana keberhasilan Anda. Bahwa default factory setting (baca: fitrah) semua manusia adalah untuk berhasil. Bahwa Alloh menciptakan manusia bukan untuk mengalami kegagalan. Bahwa kegagalan bukanlah nasib, melainkan serangkaian keputusan yang kurang tepat dan selalu bisa di-reset, diputar kembali kearah keberhasilan.
Sumber kuantum ikhlas

13/06/07

P-C-R-N

P-c-r-n" adalah suatu kata yang tidak asing lagi kita dengar di kalangan remaja. Sebetulnya apa yang disebut dengan "p-c-r-n" itu? Betulkah di dalam Islam ada yang namanya p-c-r-n?

Pacaran diidentifikasikan sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis. Apabila kita lihat secara sepintas dari definisi diatas mungkin dapat disimpulkan bahwa pacaran itu merupakan suatu yang wajar dilakukan dikalangan remaja. Padahal apabila kita tinjau dari sudut agama dalam QH ternyata tidak ada satu kalimatpun yang menjelaskan tentang pacaran.

Dalam 'islam'pun tidak ada yang namanya tunangan. Lalu bagaimana kita mengenal pribadi calon kita?. Dengan adanya batasan seperti ini maka muda/i dianjurkan untuk berkenalan, meng-akrabkan diri setiap ada kesempatan, boleh ikut acara ’tim’, terutama sekali bagi yang siap untuk nikah. Tidak ada ruginya kita berkenalan, selain mempererat tali persaudaraan juga sebagai ajang silaturrohim menambah wawasan, walau orang yang kita taksir itu bukan jodoh kita. Biarlah Allah SWT mengaturnya untuk kita.

Islam sesungguhnya agama kasih sayang, sangat tidak adil jika kita memberikan kasih sayang itu kepada seseorang saja. Padahal umat Islam itu bersaudara, Firman Allah dalam Al-Hujurat :10, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara".

Bagaimana kita bersaudara dalam Islam?
1. Saling bersilaturrohim, karena dengan silaturrohim dapat menumbuhkan rasa kasih sayang.
2. Saling mengingatkan, karena ketika kita lupa kita diingatkan, dan ketika orang lain lupa kita mengingatkan.
3. Saling mendo’akan.

Untuk itu, marilah kita sama-sama untuk menghindari yang namanya pacaran itu. Karena kasih sayang tidak harus diungkapkan kepada seseorang saja, tetapi kepada siapa saja. Apabila kita melakukan suatu perbuatan yang dilarang oleh agama, maka kita akan berdosa. Begitu juga pacaran, apabila kita melakukan apa yang disebut dengan pacaran, maka kita akan berdosa.

Oleh karena itu, dalam pergaulan laki-perempuan, hendaklah kita :
1. Menundukan pandangan.
"Firman Allah dalam QS An-Nuur : 31 mewajibkan kita untuk menundukkan pandangan. Sabda Rasul : "Pandangan itu merupakan salah satu panah iblis."
2. Jangan berduaan dengan lawan jenis.
"Janganlah kamu pergi berduaan dengan lawan jenismu, sebab yang ketiganya adalah setan."

3. Memperbanyak Puasa Sunah

Hal ini dimaksudkan agar kita selalu dapat menjaga pandangan dan menahan hawa nafsu.

Cobalah tiada lain suatu amalan yang dicintai Allah, sesungguhnya Allah akan jauh lebih mencintai kita. Carilah amalan yang disukai Allah, setelah kita tahu bahwa dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran, cobalah untuk membatasi diri dalam hal itu. Ingatlah bahwa jangankan berpacaran, mendekatinya saja kita sudah tidak boleh. Firman Allah "Janganlah kamu dekati zina".

Bila kita tidak bisa menjaga, apalagi pandangan dari yang tidak halal bagi kita berarti kita sudah zina mata. Begitupula dengan pendengaran, pembicaraan, hati.. Na’udzubillaahi min dzalik.

11/06/07

Bila Cinta 'Ditolak'

Bagaimana rasanya bila kalimat di atas dialami oleh Anda? Bisa saja langit terasa runtuh, hati berkeping-keping. Sang pujaan hati yang kita harapkan menjadi teman setia dalam mengarungi perjalanan hidup menampik lamaran kita. Segala asa yang pernah coba ditambatkan akhirnya karam. Cinta suci akhirnya bertepuk sebelah tangan.

Begitulah drama kehidupan menuju mahligai pelaminan memang berliku. Ada yang menjalaninya dengan smooth, amat mulus, tapi ada yang berliku penuh onak duri, bahkan ada yang pupus ditengah perjalanan karena cintanya tak bertaut dalam mahligai pernikahan.

Ini bukan saja dialami oleh para muda, kaum mudi-pun bisa mengalaminya. Bedanya, para pemuda mengalami secara langsung karena posisi mereka sebagai subyek/pelaku aktif dalam proses melamar. Sehingga getirnya kegagalan cinta, seandainya memang terasa getir- langsung terasa. Sedangkan kaum mudi perasaanya lebih aman tersembunyi karena mereka umumnya berposisi pasif, menunggu lamaran. Tapi manakala sang arjuna yang didamba memilih berlabuh dihati yang lain kekecewaan juga merebak dihati mereka.

Mengambil sikap

Siapapun berhak kecewa manakala keinginan dan cita-citanya tidak tercapai. Perasaan kecewa adalah bagian dari naluri yang diciptakan Alloh pada manusia. Manusia bukan onggokan daging dan tulang belulang. Ia juga bukan robot yang bergerak tanpa perasaan, tapi manusia memiliki emosi - jiwa. Ia bisa bergembira tapi juga bisa kecewa.

Emosi negatif, seperti perasaan kecewa akibat ditolak, bukannya tanpa hikmah. Kesedihan akan memperhalus perasaan manusia, bahkan akan meningkatkan kepekaannya pada sesama. Bila dikelola dengan baik maka akan semakin matanglah emosi yang terbentuk. Tidak meledak-ledak lalu lenyap seketika. Ia akan siap untuk kesempatan berikutnya; kecewa ataupun bergembira. Jadi mengapa tidak bersyukur manakala kita ternyata bisa kecewa? Karena berarti kita adalah mansia seutuhnya.

Kegagalan meraih cinta juga bukan pertanda bencana. Tapi akan memberikan pelajaran berharga pada manusia. Seorang filsuf bernama John Charles Salak mengatakan : Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berfikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak penah memikirkannya.

Karenanya kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru awal dari segala-galanya. Ambillah pelajaran dari sebuah kegagalan lalu buatlah perbaikan diri. Tentu saja itu dengan tetap mengimani qodar Allah SWT.

Percayai qodar

Manusia tidak suka dengan penolakan. Ia ingin semua keinginannya selalu terpenuhi. Padahal ditolak adalah salah satu bagian dari kehidupan kita. Kata seorang kawan, hidup itu adakalanya tidak bisa memilih. Perkataan itu benar adanya, cobalah kita renungkan, kita lahir kedunia ini tanpa ada pilihan; terlahir sebagai seorang pria atau wanita, berkulit coklat atau putih, berbeda suku bangsa, dsb. Demikian pula rezeki dan jodoh adalah hal yang berada di luar pilihan kita. Kita hanya bisa menduga dan berikhtiar, tapi Allah juga yang menentukan.

Sesungguhnya kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari kemudian menjadi janin, lalu Allah mengutus malaikat dan diperintahkannya dengan empat kata dan dikatakan padanya: tulislah amalnya, rizkinya, jodoh dan ajalnya” (HR.Bukhari)

Maka saat momen itu terjadi pada kita. Yakinilah skenario Alloh tengah berlangsung, dan jadilah penyimak yang baik dengan penuh sangka yang baik padaNya. Tanamkan dalam diri kita. Alloh Mahatahu yang terbaik bagi hamba-hambaNya'.

Jangan biarkan kekecewaan menggerogoti keimanan kita kepadaNya. Apalagi dengan terus menanamkan prasangka buruk padaNya. Segerahlah istirja' bahwa ini adalah ujian/cobaan/musibah dari Alloh . Akankah kita menerima qodar-Nya atau menyalahkannya?

Dengan berprasangka baik, InsyaAllah Alloh akan memperkuat keyakinan kita bahwa Allah sayang pada kita. Demikian sayangnya, sampai-sampai Allah tidak rela menjodohkan kita dengan si ’dia’ yang kita sangka sebagai pelabuhan cinta kita.

Beri cinta kesempatan (lagi)

Pahami firman Alloh "..........dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.? (QS. Yusuf[12]:87 )

Bersedih hati karena gagal bersanding dengan dambaan hati wajar adanya. Tapi bukan alasan untuk menyurutkan langkah berumah tangga. Dunia ini luas, demikian pula dengan orang-orang yang mencintai kita. Kegagalan cinta bukan berarti kita tidak berhak bahagia atau tidak bisa meraih kebahagiaan. Bila hari ini Alloh belum mempertemukan kita dengan orang yang kita cintai, insyaAllah ia akan datang esok atau lusa, atau kapanpun Dia menghendaki, itu adalah bagian dari kekuasaanNya

Cinta juga berproses. Ia membutuhkan waktu. Ia bisa datang dengan cepat tak terduga atau mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Ada orang yang dengan cepat berumah tangga, tapi ada pula yang merasakan segalanya berjalan lambat, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk merasakan kebahagiaan dalam pernikahan. Beri kesempatan diri kita untuk kembali merasakan kehangatan cinta. 'love is knocking outside the door.' Kata musisi Tesla dalam senandung love will find a way. Tidak pernah ada kata menyerah untuk meraih kebahagiaan dalam naungan ridhoNya.

"Jika melamar kepada kalian seseorang yang kalian ridho agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah ia, bila kalian tidak melakukannya maka akan ada fitnah di muka bumi dan kerusakan yang nyata" (HR. Turmidzi)

Saya do'akan semoga saudaraku yang mengalami penolakan, akan menemukan pasangan lain yang lebih baik ...Amiiin

08/06/07

Proses "Low of Attraction" pada Perkawinan

Hampir di setiap seminar sukses pasti anda sering diminta untuk "mengkhayalkan" kesuksesan Anda. Istilah teknisnya, visualisasi. Di berbagai event itu, Anda akan sering diminta untuk mengimplementasikan nasehat seperti ini:
"Fake it till you make it”
"Jika mau sukses bersikaplah sukses"
Maksudnya, jika Anda belum bisa, berpura-puralah bisa dan jika Anda belum menikah berpura-puralah telah menikah.

Apa yang perlu Anda pahami tentang sikap "berpura-pura" itu, bukanlah sekedar menipu diri sendiri dengan "khayalan bisa" atau "khayalan telah menikah".Itu ada rasionalisasinya.

Sebagai contoh, jika Anda menginginkan punya istri, maka saya akan meminta Anda untuk menggambarkan atau memvisualisasikan istri anda itu di kepala Anda. Saya minta anda sangat detil dalam menggambarkannya. Bentuk bodinya, parasnya, warna kulitnya, usianya, gayabusananya, kecerdasannya, kefahaman agamanya, model kerudungnya, sampai ukuran sepatunya.

Apa yang diharapkan bisa terjadi dengan visualisasi semacam itu? Apa yang diharapkan terjadi pada diri Anda, adalah berfungsinya "The Law of Attraction" sehingga Anda benar-benar menikah. Dengan imajinasi, visualisasi,dan khayalan itu, Anda diharapkan membentuk sebuah visi, kemudian disadari atau tidak meramu semacam emosi, yang kemudian bisa menggerakkan Anda untuk mulai merealisasikannya. Hingga akhirnya, Anda benar-benar bisa mendapatkannya.

Anda mungkin akan berkata, "Ah, itu kan njelehi alias nggilanii... Kawin koq mengkhayal." Ya, sepertinya memang begitu. Tapi bukan begitu. Saya sendiri, sering menjawab komentar semacam itu dengan, "Yaa..Alah. Mengkhayal aja koq pelit”. Padahal ga bayar alias gratis. Mari kita lihat rasionalisasinya.

Katakanlah wanita idaman Anda sudah terlahir didunia dan sudah ada di suatu tempat di luar sana. Lalu 'tim' atau siapapun mengajak anda untuk lebih mengenalnya. Apa yang Anda lakukan?

Yang Anda lakukan adalah, sekali lagi memastikan bahwa wanita idaman itulah yang Anda inginkan. Kemudian, Anda mulai me’reka-reka’ bagaimana nanti merayunya. Setelah ketemu, Anda melakukan ’pdkt, dan Anda mulaimencocok-cocokkan kelebihannya dengan idaman Anda. Anda pas-pasin gayanya cocok nggak. Body dan parasnya sesuai mau Anda nggak. Usianya seperti yang Anda inginkan atau tidak. Begitu seterusnya. Setelah semuanya cocok, Anda malah masih sering coba-coba mencari yg lagi kan? Supaya bisa dapat lebih kaya/’kece’,he..he..he...

Lakukanlah berbagai penyesuaian atau sedikit ’pe-ngalahan’, Wanita idaman Anda itu, saya yakin akan Anda nikahi juga. Tercapailah target Anda.

Menikah Bukan Hawa Nafsu

Seorang pemudi dengan berkaca-kaca bercerita kepada saya bahwa ia ingin segera menikah. Masalah itu begitu berat membebani pikirannya bahkan mempengaruhi ibadahnya. Ia menjadi tidak tenang, sholat tidak khusyu', juga sulit tidur. Kondisi fisiknya tentu jadi ikut terpengaruh.
Saya sedih mendengar curhatnya. Saya juga mencoba memahami perasaannya. Tapi wajarkah jika hal ini mengacaukan segalanya?

Ketika kuliah saya berharap bisa menikah maksimal usia 23 tahun. Namun Allah swt baru memberikan jodoh saat usia saya (baru) 25 tahun. Meski 'hanya' 2 tahun menanti, masa itu nyatanya tidaklah dapat dikatakan sebentar untuk menguji kesabaran jika tanpa ketegaran, rasa percaya diri, bebas dari prasangka dan perasaan tertekan. Satu hal yang membuat saya selalu merasa bersyukur saat itu adalah, Pertolongan Allah selalu datang, saya merasa beruntung dan tetap memiliki obsesi dan berkarya.

Seiring waktu, saya makin meyakini Alloh bisa menjodohkan hamba-Nya kapan saja. Tapi, seringkali Dia mempunyai rencana lain yang mesti kita ambil hikmahnya sebanyak-banyaknya. Saya menyadari menikah bukan unjuk prestasi yang harus dibanggakan. Bahagia mungkin benar, karena ia adalah anugrah istimewa. Tapi merasa bangga dan lebih baik dibanding orang lain, jelas tidak tepat. Apalagi dianggap segala-galanya.

Saya gemas mendengar seseorang berujar kepada pemudi yang usianya jauh lebih tua namun belum berkeluarga, ''Wah, kalau gitu saya dong yang harusnya dipanggil 'Mbak'. Anak saya kan sudah tiga.'' Saya saja tidak nyaman dengan ucapannya, apalagi yang bersangkutan? Saya tidak tahu, apakah ia sudah kehilangan kepekaan? Atau, memang begitu sifat manusia yang kerap di 'uji' dengan berbagai kemudahan dari Allah?

Seandainya tidak terlambat menemukan ungkapan indah dalam surat Al-Kahfi ayat 46: ''Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik di sisi Tuhanmu, serta lebih baik untuk menjadi harapan.'' Tentu saat itu saya akan menyadarkannya untuk bersikap lebih dewasa.

Manusia boleh berharap banyak tapi tidak selalu bisa memilih. Seandainya bisa pasti ia akan memilih yang 'enak-enak' berdasarkan nafsunya. Inilah bagian dari meng-Imani Qodar. Dalam masalah jodoh, perspektif iman harus senantiasa dikedepankan. Banyaknya muda/i yang belum menikah pada usia matang harus disikapi secara arif. Selain harus dicari solusinya, muda/i sebaiknya melakukan pembekalan diri. Semuanya tergantung kepadanya, apakah ia akan memandang sebagai ujian ataukah kelemahan? Jika ujian, maka mencari hikmah sebanyak-banyaknya akan lebih berkesan dan membahagiakan daripada mencemaskannya. Jika dianggap kelemahan, tidak akan ada yang didapat selain perasaan tertekan.

Sudah selayaknya pula seorang pemudi memandang makna pernikahan dari berbagai sisi. Saya mendengar sekarang ini banyak mahasiswi pondok (calon mub..ghot) yang minta dicarikan oleh 'tim’ calon yang mapan, karena saking seringnya ia mendengar keindahan pernikahan dinasehatkan lewat berbagai pengajian.
Bukan melarang untuk memikirkan dunia pernikahan pada usia relatif muda, tetapi yang jadi masalah adalah ketika harapan itu tidak segera terwujud. Kondisi ini jika tidak diimbangi kematangan jiwa dapat melemahkan semangat beraktivitas dan beribadah.
Agaknya, lebih positif jika pemudi membekali diri dengan cara menggali potensi diri dan prestasi, agar ia memiliki kematangan berpikir dan bisa menghargai diri sendiri, daripada hanya membayangkan sesuatu yang ia sendiri tidak tahu kapan dapat terwujud.

Menikah adalah sunah Rasul dan ibadah, ia pun merupakan ladang jihad pemuda/i. Saya yakin prestasi dan kualitas seorang pemudi sebelum menikah berbanding lurus dengan kualitasnya sesudah menikah. Artinya, kualitas seseorang setelah berumah tangga baik secara kejiwaan, ilmu maupun amalan sangat dipengaruhi bagaimana sosoknya sebelum menikah. Fenomena future setelah menikah sering terjadi, karena kurangnya pemahaman dan wawasan tentang pernikahan sejak masih lajang. Karena pernikahan dianggap prestasi tertinggi yang bisa diraih.
Jika Allah memang belum mengabulkan apa yang kita harapkan, hiburlah diri dengan prasangka baik bahwa semakin Allah menunda insyaAllah semakin baik kualitas yang akan Allah berikan suatu saat nanti karena Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan kesabaran hamba-Nya.

Bagi yang sudah berkeluarga, selayaknya mensyukuri pernikahan dengan mengemban amanah sebaik-baiknya. Kalaupun belum mampu memberikan solusi, menjaga perasaan dan memiliki kepekaan kepada sesama adalah hal terbaik dalam kerukunan kita

07/06/07

Enam Ajakan Syaithan

Beberapa teman sering bertanya, kenapa sih kalau ada acara penerobosan dari pusat kok selalu kelihatan ‘menarik’? Sebenarnya saya juga ingin sekali bertanya mengenai hal ini. Sayang, sudah kedahuluan ditanya, sehingga saya berada pada posisi memberi jawaban bukan bertanya. Walhasil, saya harus peras otak mencari dalil-dalil yang relevant untuk menjawabnya. Tidak ro’yu tidak asbun, namun tetap dengan panduan ilmu serta kecermatan yang tinggi.

Penjelasan saya mulai dengan: zurhibban tazdad hubban. Dalil ini bisa ditemui di K. Ahkam, yang artinya “Jarang-jarang datang itu semakin menambah cinta.” Acara penerobosan begitu menarik sebab memang acara tersebut jarang-jarang ada dan diadakan. Berbeda halnya bila berlangsung marathon. Juga berbeda bila keadaan ini rutin dengan tenggat waktu yang pendek, fa insya allah akan berkurang nilai ketertarikannya.

Berikutnya adalah adanya kalimatul hikmah. Dalil dalam K. Ahkam menyebutkan bahwa kalimatul hikmah adalah dholatul mukmin – barang hilangnya orang iman, maka dimana dia berada mukminlah yang berhak. Jadi menariknya adalah karena memang yang disampaikan adalah barang hak – kalimatul hikmah. Ada sesuatu yang baru, yang belum pernah kita dengar sebelumnya. Misalnya seperti yang disampaikan Pak Syakar tentang enam (6) ajakan syaithan. Mungkin kita sudah pernah dengar dan sudah mafhum, tetapi ketika kita mendengarnya kembali seolah menemukan hal baru sehingga nyanthol di hati. Beliau menguraikan:

PERTAMA adalah ajakan syirik, menyekutukan kepada Allah. Syaithan selalu berusaha setiap saat bagaimana manusia bisa syirik baik yang khouf maupun yang terang-terangan. Jika tidak bisa diajak syirik, maka syetan akan melakukan ajakan

KEDUA yaitu dengan bid’ah. Sedikit demi sedikit manusia digiring untuk mengerjakan bid’ah. Beliau mencontohkan seperti do’a adzan yang di TV-TV itu. Awalnya sudah bener tetapi di akhir kalimat ada tambahan innaka laa tukhliful mii’aad. Lama-lama nggak terasa kita akan ngikuti.

KETIGA, syetan mengajak melakukan dosa besar seperti zina, minum arak, dll. Jika dengan dosa besar tidak bisa, maka diajak untuk melakukan dosa-dosa kecil.

KEEMPAT adalah melakukan dosa kecil.

KELIMA adalah mengerjakan lahan

KEENAM adalah meremehkan waktu. Seperti susah beranjak dari nonton TV dan mengulur-ngulur waktu sholat.

Beliau menyebut dengan tegas TV adalah syaithan-syaithan kecil yang berada di rumah. Dan anehnya sungguh kebanyakan dari kita telah memeliharanya, minimal 14 inch sampai 29 inch. Jadi sekarang banyak jm yang memelihara syaithan di rumahnya.

Selanjutnya adalah yarfa’illaahu al-ladziina aamanuu walladziina uutul-ilma darojah. Bukti bahwa Allah mengangkat derajatnya orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu. Bentuknya bisa terlihat dengan sebuah yoni, wibawa dan karisma yang melekat pada diri seseorang tatkala berbicara (nasehat). Bahkan di ayat lain disebutkan salah satu keutamaan orang yang rajin bangun malam adalah qoulan tsaqiilan – ucapan yang berat, beryoni, nandes, didengar dan ngresep. Bahkan sehabis mendengarkan nasihat Pak Syakar seolah ada dorongan tersendiri untuk menjalankan semua nasehatnya. Bagaimana memperbanyak dzikir, bangun malam, dan menjauhi lahan. Seolah ada kekuatan yang muncul dalam sanubari, sampai-sampai mau nonton TV saja merasa takut. Ada kekuatan untuk menghindar. Tiba-tiba sepertiga malam yang akhir bisa bangun. Ada kekuatan terpendam yang muncul ke permukaan. Dan perasaan itu terus menggema dalam diri saya selama 3 hari berturut- turut, bahkan 1 minggu masih menggejala. Masih terasa. Alhamdulillah,... luar biasa. Jarang sekali saya mendapatkan efek basyiron wanadziron seperti itu. Tapi itulah faktanya. Jadi memang penyampainya yang faqih sehingga bisa menyemangati sekelilingnya bak mentari.

Itulah tiga hal yang saya sampaikan untuk menjawab rasa penasaran teman saya. Tak lupa diakhir wejangan saya katakan bahwa kita harus siap: undhur ma qiila walaa tandhur man qoola. Sebab jika kita benar-benar bisa menghayati petuah tersebut dijamin niat karena allah kita sudah pas. Masalahnya tidak semua penasehat bisa seperti Pak Syakar. Yang jelas yang disampaikan adalah barang hak – 5 bab – qhj. Siapa pun penyampainya, kita sebagai pendengar harus bisa sami’na. Sekarang ataupun nanti(KS).